Minggu, 05 Februari 2017

Polisi Akan Jemput Paksa Rizieq Jika Tidak Hadir

Polisi Akan Jemput Paksa Rizieq Jika Tidak Hadir

Polisi Akan Jemput Paksa Rizieq Jika Tidak Hadir


PolitikBersuara - Polda Jawa Barat akan memeriksa pemimpin Front Pembela Islam (FPI) yang tidak lain adalah Rizieq Shihab sebagai tersangka kasus dugaan penistaan Pancasila sebagai simbol negara pada hari Selasa, tanggal 7 Februari 2017.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, bila Rizieq tidak mau datang tanpa alasan yang jelas, maka polisi akan segera mengeluarkan surat perintah untuk membawanya ke kantor polisi.


“Pemanggilan sudah disampaikan pada hari Selasa, apakah hari Selasa hadir atau tidak, itu terserah. Kalau tidak hadir, kita akan layangkan panggilan kedua dengan surat perintah membawa. Saya kira sebagai warga negara kita semua harus hormat, kepada orangtua, guru, dan negara,” ujarnya di sela kunjungan ke Kompleks Pondok Pesantren Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada hari Minggu tanggal 5 Februari 2017.

Menurut Anton, setiap warga negara Indonesia yang tinggal di Indonesia harus taat dengan hukum yang berlaku di tanah air.

Kalau pun datang, Anton mengingatkan agar massa pendukung Rizieq tidak dimobilisasi atau pun berinisiatif datang. Kedatangan massa tersebut tidak akan bermanfaat, dan hanya mengganggu ketertiban masyarakat sekitar.

“Mengerahkan massa juga harus ada izin. Pemanggilan tidak perlu sampai memobilisasi massa karena hanya akan mengganggu ketertiban. Lebih baik jangan memobilisasi, Indonesia bukan negara jalanan, bukan negara demo,” kata Anton.

Sementara itu, mengenai rencana kuasa hukum Rizieq untuk mengajukan praperadilan, Anton menilai bahwa hal itu adalah hak setiap warga.

Anton pun tiba di Kompleks Pondok Pesantren Buntet dengan disambut ribuan santri.

Para santri yang masih mengenakan seragam sekolah tingkat menengah pertama, dan juga menengah atas, berebut untuk bisa menjabat tangannya.

Suasana kian semarak saat mereka menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan shalawat dengan alat drumband.

Tokoh Pondok Pesantren Buntet, Kiai Haji Wawan Arwani, menyampaikan, Anton datang untuk menjalin hubungan baik antara ulama dengan umaro.

“Prinsipnya bahwa pondok buntet pesantren, senantiasa bertekad, dalam bahasa kiai-kiai Buntet, NKRI sudah final, tidak bisa ditawar,” tegasnya.

Sebelumnya, tersangka dugaan penodaan Pancasila dan Soekarno, Habib Rizieq Shihab disebut-sebut tidak akan memenuhi panggilan pertama penyidiki Polda Jawa Barat.

Padahal, proses pemeriksaan lanjutan terhadap pimpinan FPI itu, dijadwalkan berlangsung sebentar lagi. Kuasa hukum rizieq beralasan surat penetapan tersangka belum diterima.

JELASBOLA POSTING BANNER
Silahkan Hubungi Costumer Service JELASBOLA
Kami Siap Membantu Anda 24 jam non-stop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar